14 November 2013

Meningkatkan Keterampila Interpersonal


Kemampuan interpersonal adalah keterampilan untuk bersosialisasi dengan orang lain. Membina hubungan baik bukanlah hal yang mudah karena membutuhkan waktu, rasa saling percaya, dan saling menghargai.
Dalam bekerja, sangatlah penting untuk dapat membina hubungan baik sengan semua orang. Bukan hanya dengan atasan. Rekan kera dapat melihat kita sebagai ancaman bila kinerja kita sangat baik. Atau sebaliknya, kita merasa terancam dengan orang-orang di sekitar kita. Tanpa hubungan yang baik, mungkin sangat sedikit orang yang berinisiatif menolong dikala kita kesulitan. Bahkan menurut Robert Bolton, penulis buku People Skills, 80% orang yang gagal di tempat kerja mengalami kegagalan karena tidak mempunyai hubungan yang baik dengan orang lain.
Hubungan yang baik membuat bekerja lebih eisien dan uga menyenangkan. Orang yang memiliki hubungan baik dengan anda dapat membuka peluang-peluang baru yang tidak diduga sebelumnya. Itulah hasil dari apa yang disebut memperluas jaringan atau networking. Faktanya, orang lebih memilih bekerja dengan teman daripada bekerja dengan orang yang asing sama sekali.
Unsur Keterampilan Interpersonal
Sekilas kemampuan interpersonal adalah campuran dari charisma, gen dan keberuntungan. Akan tetapi, berdasarkan Robert Bolton, penulis buku People Skills dan Howard Gardner penemu teori 8 kecerdasan manusia, ada 5 hal yang menunjang kecerdasan sosial seseorang :
1.     Kepekaan membaca situasi
Interaksi sosial sebagian besar terjadi d=justru tanpa kata-kata. Para ahli memperkirakan bahwa komunikasi nonverbal mencakup 60%-90% dari semua informasi yang digunakan manusia. Peneliti kinesika (gerak tubuh) Ray Birdwhistell menyatakan bahwa wajah saja dapat menghasilkan 250 ribu ungkapan. Selain mimic wajah, komunikasi juga terdiri atas berbagai perilaku seperti jarak antara orang, pola sentuhan, sikap tubuh, gerak gerik, dan kontak mata.
Intinya sederhana saja. Kemampuan interpersonal sangat dipengaruhi seberapa halus kita menangkap maksud, motivasi, suasana hati, perasaan, dan gagasan orang lain. Dengan peka membaca situasi, anda dapat memahami orang lain dengan lebih baik. Pada akhirnya, pemahaman tersebut dapat membuat anda lebih bijaksana dalam berinteraksi.
2.    Keterampilan mendengarkan
Menurut Robert Bolton, untuk menigkatkan kemampuan dengan aktif, cobalah :
v  Menghadapi orang lain dengan penuh perhatian
v  Mempertahankan sikap terbuka
v  Menghindari gerakan yang mengganggu
v  Menjalin kontak mata yang baik
v  Menggunakan “kalimat pembuka” yang cocok untuk berkomunikasi (misalnya, “Maukah anda membicarakan hal itu?”)
v  Memberikan isyarat sederhana selama berkomunikasi untuk mendorong orang menyampaikan kisahnya (misalnya, “Ceritakan lebih lanjut”)
v  Mempertahankan sikap diam yang penuh perhatian ketika orang lain sedang berbicara
v  Merumuskan kembali pokok pembicaraan orang lain
v  Tunjjukkan empati anda kepada orang lain (misalnya, “Wah, berat juga ya tanggung jawabmu”)
v  Dengan ringkas, carikan inti percakapan
3.    Menegaskan
Anda juga perlu menjadi arsetif, yakni memiliki :
v  Kemampuan mengungkapkan perasaan
v  Kemampuan mengungkapkan keyakinan dan pemikiran secara terbuka
v  Kemampuan untuk mempertahanka hak-hak pribadi
Tentunya penegasan ketiga hal diatas harus dilakukan dengan cara dan waktu yang tepat.
4.    Menyelesaikan konflik
Tidak sedikit orang yang lebih menyukai menghindari konflik daripada menyelesaikannya. Menyimpan masalah sama dengan menumpuk bom waktu. Walaupun berat, lebih baik selesaikan konflik secara baik-baik daripada memendam kesal diantara semua pihak.
5.    Bekerja sama untuk menyelesaikan masalah
Bekerja sama untuk menyelesaikan masalah dapat membuaat hubungan justru semakin dekat karena adanya perasaan senasib dan sepenanggungan. Lakukan sinergi dengan pihak lain untuk membina hubungan.
Tips Meningkatkan Efektifitas Interpersonal
Dalam buku klasinknya How to Wind Friends and Influence People, Dalle Carniege mendatar beberapa hal pokok yang dapat menuntun kita menuju efektiitas interpersonal yang lebih besar, yakni :
v  Jangan mengkritik atau menghakimi
Secara umum, sebenarnya tidak ada orang yang suka dikritik, apalagi dihakimi. Kedua sikap tersebut membuat orang merasa diserang. Bila memang perlu, beri saran dengan bentuk “Pesan aku” yang dikombinasikan dengan penghargaan terhapad usahanya. Misalnyam perkataan “Kamu ini bodoh ya! Nulis proposal aja kok gak bisa tepat waktu!” dari pernyataan serupa adalah “Terima kasih ya sudah menyelesaikan proposal ini. Saya berharap lain waktu anda dapat lebih tepat waktu mengumpulkannya.”
v  Hindari mengeluh
Biasanya bila dua orang bertemu, salah satu pertanyaannya adalah “Apa Kabar?” Pertanyaan tersebut umunya hanyalah basa-basi saja, bukan tanda bagi anda untuk mengeluhkan semua hal buruk yang menimpa. Ketika anda mengeluh, anda memancarkan kesan negatif sebagai orang yang selalu merasa menjadi korban dan menyalahkan keadaan. Padahal, tiap orang memiliki masalah dan adalah tanggung jawab tiap orang untuk membuat hidupnya lebih baik. Jika anda memang ingin berkeluh kesah, lakukan dengan orang yang memang benar-benar sudah dekat dengan anda.
v  Beri penghargaan yang jujur dan tulus
Pujian yang berlebihan membuat anda terkesan menjilat. Akan tetapi, penghargaan yang jujur dan tulus dapat mendekatkan dua pribadi. Saat yang paling tepat memberikan pujian adalah ketika orang tersebut sedang lelah-lelahnya setelah menyelesaikan sesuatu.
v  Tunjukkan minat yang tulus
Orang akan merasa dihargai bila anda menaruh perhatian pada apa yang ia sampaikan. Tunjukkan minat yang tulus melalui kontak mata, sikap tubuh, tidak memotong perkataannya, serta mengajukan pertanyaan yang relevan dengan apa yang disampaikannya.
v  Tersenyumlah
Senyum dapat membuat suasana lebih rileks. Sebaliknya bila anda tidak tersenyum, lawan interaksi dapat salah menangkap kesan tegang, marah, atau kurang bersahabat.
v  Buatlah orang lain merasa penting
Ketika berbicara denga orang lain, buatlah orang tersebut merasa penting. Caranya, beri perhatian penuh seakan tidak ada orang alin di dunia ini. Hindari berbicara sembari melakukan aktivitas yang lain tidak berkaitan seperti membaca Koran, mencoret-coret kertas tanpa arti dan sebagainya. Posisikan tubuh agar menghadap penuh pada lawan bicara. Jaga kontak mata dan respon apa yang ia sampaikan dengan pertanyaan yang berkaitan.
v  Ajukan pertanyaan, bukan perintah
Ketika akan meminta orang untuk melakukan sesuatu, mintalah pendapat dan persetujuannya lewat pertanyaan. Bukna sekedar memerintah. Contohnya, anda ingin meminta seseorang untuk membersihkan ruangan maka bentuk pertanyaannya adalah “Pak, apakah Bapak keberatan untuk membersihkan ruangan ini?” Dengan begitu, maksud kita tersampaikan dengan lebih sopan dan tidak berkesan otoriter.














No comments: