1. Sasaran
Prestasi
2. Sasaran
Berorientasi Tugas
Sasaran berorientasi tugas menyempitkan
fokus pada penyelesaian suatu pekerjaan pada suatu waktu tertentu. Sasaran
jenis ini dapat dibuat untuk tugas harian yang harus diselesaikan atau tugas
tertentu yang harus diselesaikan sebelum tanggal tertentu.
Sedangkan
berdasarkan rentang waktu, sasaran dapat dibagi menjadi :
1. Sasaran
jangka panjang
2. Sasaran
jangka menengah
3. Sasaran
jangka pendek
Kebnyakan
orang mudah untuk menetapkan sasaran jangka panjang misalnya, sukses membangun
perusahaan sendiri. Namun, perlu diingat bahwa sasaran jangka menengah kita
akan sangat membantu mencapai sasaran jangka panjang. Misalnya, selama 10 tahun
pertama sejak kelulusan, kita menimba ilmu dan pengalaman dengan bekerja
disebuah perusahaan yang ternama sembari memperluas jaringan. Sedangkan,
sasaran jangka pendek untuk itu adalah diterima di perusahaan yang bagus.
Sasaran Yang Efektif
Suatu
sasaran akan efektif bila memenuhi criteria : spesifik, terukur, realistic dan
fleksibel.
Ø Spesifik
Sasaran
kita haruslah erdefenisi dengan jelas, dengan kata lain ia harus spesifik.
Sasaran untuk “Membahagiakan orang tua”, tidaklah spesifik. Kita dapat membuat
sasaran tersebut lebih spesifik misalnya, menggali dengan cara apa kita ingin
membahagiakan orang tua. Apakah dengan membelikan rumah? Membelikan mobil? Atau
dengan lebih sering berkunjung? Sasaran yang tidak spesifik akan membuat kita
kehilangan fokus untuk mencapainya.
Ø Terukur
Keterukuran
adalah kriteria berikutnya dari suatu sasaran. Sasaran yang terukur akan
membantu kita untuk melihat kemajuan yang telah dicapai dan menjaga motivasi
tetap tinggi. Keterukuran sasaran dapat dilihat dengan menetapkan target waktu penyelesaiannya.
Ø Relistik
Dapatkah
kita mencapai sasaran yang ditetapkan? Kadang – kadang kita menetapkan sasaran
yang tidak realistic misalnya, menjadi orang terkaya didunia dalam waktu 1
minggu. Kecuali anda menemukan harta karun, dengan logika apapun rasanya
sasaran ini tidak mungkin dicapai dalam waktu 1 minggu saja. (Tapi mungkin saja
untuk jangka waktu sekian tahun).
Lebih
realistik bila kita menetapkan bahwa pada pekerjaan yang sekarang, kita
merencanakan mencapai posisi manajer dalam waktu 3 tahun. Dengan demikian, kita
lebih termotivasi untuk bekerja dengan lebih baik.
Ø Fleksibel
Jangan
terlalu kaku dalam mencoba untuk mencapai sasaran yang telah kita tetapkan.
Terkadang pada saat kita sedang menuju suatu sasaran perlu dibuat penyesuaian.
Katakana kita
telah menetapkan sasaran untuk membeli rumah sendiri di pinggir kota tahun
depat. Ternyata, orang tua jatuh sakit sangat parah dan membutuhkan biaya
tambahan. Akibatnya, uang yang sedianya digunakan untuk membeli rumah tersebut
dimanfaatkan untuk biaya pengobatan. Daripada menyalahkan keadaan karena
sasaran tidak dipenuhi, kita sebaiknya
fleksibel dengan mengubah sasaran. Misalnya, membeli rumah tidak tahun ini tapi
3 tahun lagi.
Motivasi Diri Dalam Bekerja
Tugas
yang akan diberikan akan terasa cepat sekali bertambah banyak bila kita tidak
menjaga ritme kerja. Berulangkali ditegur karena keterlambatan dari tenggat
waktu., dapat menurunkan motivasi kita dalam bekerja. Ada beberapa cara agar
kita dapat motivasi diri dalam bekerja :
Ø Bagi
tugas besar menjadi beberapa bagian kecil
Terkadang
kita menjadi tidak bersemangat karena melihat begitu banyaknya pekerjaan.
Dengan membagi tugas besar menjadi beberapa bagian kecil, pekerjaan tersebut
terlihat lebih terlihat lebih ringan untuk dikerjakan. Mengerjakan laporan
tahunan setebal 250 halaman tentu kelihatan cukup berat. Kita dapat membaginya
menjadi beberapa bagian. Mulailah dengan bagian – bagian yang informasinya
telah lengkap tersedia.
Ø Gunakan
aturan 5 menit
Biasanya,
bagian yang paling berat dari mengerjakan apapun adalah menumbuhkan motivasi
saat memulainya. Untuk membantu kita mengatasi hal ini, gunakan aturan 5 menit.
Katakana kepada diri sendiri bahwa kita akan mengerjakan hal tersebut selama 5
menit. Hanya 5 menit. Kita dapat mengerjakan brbagai hal dalam 5 menit bukan?
Bila setelah 5
menit anda belum termotivasi, berhentilah dan cari penyebab mengapa itu
terjadi, selanjutnya cobah lagi untuk 5 menit berikutnya. Pada umumnya begitu
kita memulai dengan 5 menit, kita tidak akan berhenti setelah waktu tersebut
terlampaui.
Tidak Ada Kata Menyerah
Banyak orang yang menjadi tidak
termotivasi karena berulang kali gagal. Namun
orang berikut, dapat bangkit dari sejumlah kegagalannya :
Usia 22, gagal dalam bisnis
Usia 23, mencalonkan diri untuk
badan legislative dan kalah
Usia 24, gagal lagi dalam bisnis
Usia 25, terpilih sebagai badan
anggota legislative
Usia 26, kekasih wafat
Usia 27, mengalami depresi berat
Usia 29, kalah dalam pemilihan
ketua badan pertimbangan.
Usia 31, kalah dalam pemilihan
anggota electoral collage (badan yang memilih presiden –wakil presiden)
Usia 37, terpilih untuk kongres
Usia 39, kalah dalam pemilihan
kongres
Usia 46, kalah dalam pemilihan
senat
Usia 47, kalah dalam pemilihan
wakil presiden
Usia 49, kalah dalam pemilihan
senat
Usia 51, terpilih sebagai presiden
AS
Siapakah dia? Dia adalah Abraham Lincoln. Presiden AS yang ke-16
Ø Berilah
penghargaan pada diri kita
Pada
dasarnya setiap orang butuh penghargaan atas apa yang telah dicapai. Adanya
penghargaan akan meningkatkan motivasi kita. Namun, kita tidak bisa
mengharapkan ada orang yang senantiasa memuji bukan? Setiap kita telah
menyelesaikan suatu sasaran, berilah
penghargaan sederhana. Lakukan sesuatu yang kita senangi setelah waktu kerja
yang panjang. Bisa embaca novel, jalan – jalan atau menonton film di TV.
Ø Carilah
bantuan bila diperlukan
Salah
satu hal yang melemahkan motivasi adalah kegagalan yang berulang – ulang. Bila
kita telah mencoba dengan bersungguh – sungguh namun masih belum dapat
menyelsaikan sesuatu, mungkin kita memerlukan bantuan. Bertanyalah pada rekan
kerja atau atasan mengenai permasalahan yang dihadapi sembari mengungkpkan
usaha apa saja yang telah dilakukan. Lebih baik bertanya beberapa pertanyaan
dalam satu waktu daripada berulangkali bertanya hanya satu pertanyaan.
Mempertahankan Motivasi
Begitu
kita termotivasi, salah satu kunci keberhasilan adalah menjaga kita tetap
termotivasi. Harus dipahami bahwa motivasi mengalir dan dapat mengalami pasang
surut. Sesuatu yang menimbulkan motivasi hari ini, mungkin esok hari tidak lagi
memotivasi kita. Untuk tetap menjaga agar kita termotivasi ikuti, beberapa
anjuran berikut :
Membangkitkan Kembali Motivasi
No comments:
Post a Comment