08 November 2013

Meningkatkan Motifasi




Berdasarkan orientasinya, sasaran dapat diklasifikasikan menjadi :
1.      Sasaran Prestasi
2.      Sasaran Berorientasi Tugas
Sasaran berorientasi tugas menyempitkan fokus pada penyelesaian suatu pekerjaan pada suatu waktu tertentu. Sasaran jenis ini dapat dibuat untuk tugas harian yang harus diselesaikan atau tugas tertentu yang harus diselesaikan sebelum tanggal tertentu.
Sedangkan berdasarkan rentang waktu, sasaran dapat dibagi menjadi :
1.      Sasaran jangka panjang
2.      Sasaran jangka menengah
3.      Sasaran jangka pendek

Kebnyakan orang mudah untuk menetapkan sasaran jangka panjang misalnya, sukses membangun perusahaan sendiri. Namun, perlu diingat bahwa sasaran jangka menengah kita akan sangat membantu mencapai sasaran jangka panjang. Misalnya, selama 10 tahun pertama sejak kelulusan, kita menimba ilmu dan pengalaman dengan bekerja disebuah perusahaan yang ternama sembari memperluas jaringan. Sedangkan, sasaran jangka pendek untuk itu adalah diterima di perusahaan yang bagus.

Sasaran Yang Efektif
Suatu sasaran akan efektif bila memenuhi criteria : spesifik, terukur, realistic dan fleksibel.
Ø  Spesifik
Sasaran kita haruslah erdefenisi dengan jelas, dengan kata lain ia harus spesifik. Sasaran untuk “Membahagiakan orang tua”, tidaklah spesifik. Kita dapat membuat sasaran tersebut lebih spesifik misalnya, menggali dengan cara apa kita ingin membahagiakan orang tua. Apakah dengan membelikan rumah? Membelikan mobil? Atau dengan lebih sering berkunjung? Sasaran yang tidak spesifik akan membuat kita kehilangan fokus untuk mencapainya.
Ø  Terukur
Keterukuran adalah kriteria berikutnya dari suatu sasaran. Sasaran yang terukur akan membantu kita untuk melihat kemajuan yang telah dicapai dan menjaga motivasi tetap tinggi. Keterukuran sasaran dapat dilihat dengan menetapkan target waktu penyelesaiannya.
Ø  Relistik
Dapatkah kita mencapai sasaran yang ditetapkan? Kadang – kadang kita menetapkan sasaran yang tidak realistic misalnya, menjadi orang terkaya didunia dalam waktu 1 minggu. Kecuali anda menemukan harta karun, dengan logika apapun rasanya sasaran ini tidak mungkin dicapai dalam waktu 1 minggu saja. (Tapi mungkin saja untuk jangka waktu sekian tahun).
Lebih realistik bila kita menetapkan bahwa pada pekerjaan yang sekarang, kita merencanakan mencapai posisi manajer dalam waktu 3 tahun. Dengan demikian, kita lebih termotivasi untuk bekerja dengan lebih baik.
Ø  Fleksibel
Jangan terlalu kaku dalam mencoba untuk mencapai sasaran yang telah kita tetapkan. Terkadang pada saat kita sedang menuju suatu sasaran perlu dibuat penyesuaian.
Katakana kita telah menetapkan sasaran untuk membeli rumah sendiri di pinggir kota tahun depat. Ternyata, orang tua jatuh sakit sangat parah dan membutuhkan biaya tambahan. Akibatnya, uang yang sedianya digunakan untuk membeli rumah tersebut dimanfaatkan untuk biaya pengobatan. Daripada menyalahkan keadaan karena sasaran tidak  dipenuhi, kita sebaiknya fleksibel dengan mengubah sasaran. Misalnya, membeli rumah tidak tahun ini tapi 3 tahun lagi.

Motivasi Diri Dalam Bekerja
Tugas yang akan diberikan akan terasa cepat sekali bertambah banyak bila kita tidak menjaga ritme kerja. Berulangkali ditegur karena keterlambatan dari tenggat waktu., dapat menurunkan motivasi kita dalam bekerja. Ada beberapa cara agar kita dapat motivasi diri dalam bekerja :
Ø  Bagi tugas besar menjadi beberapa bagian kecil
Terkadang kita menjadi tidak bersemangat karena melihat begitu banyaknya pekerjaan. Dengan membagi tugas besar menjadi beberapa bagian kecil, pekerjaan tersebut terlihat lebih terlihat lebih ringan untuk dikerjakan. Mengerjakan laporan tahunan setebal 250 halaman tentu kelihatan cukup berat. Kita dapat membaginya menjadi beberapa bagian. Mulailah dengan bagian – bagian yang informasinya telah lengkap tersedia.
Ø  Gunakan aturan 5 menit
Biasanya, bagian yang paling berat dari mengerjakan apapun adalah menumbuhkan motivasi saat memulainya. Untuk membantu kita mengatasi hal ini, gunakan aturan 5 menit. Katakana kepada diri sendiri bahwa kita akan mengerjakan hal tersebut selama 5 menit. Hanya 5 menit. Kita dapat mengerjakan brbagai hal dalam 5 menit bukan?
Bila setelah 5 menit anda belum termotivasi, berhentilah dan cari penyebab mengapa itu terjadi, selanjutnya cobah lagi untuk 5 menit berikutnya. Pada umumnya begitu kita memulai dengan 5 menit, kita tidak akan berhenti setelah waktu tersebut terlampaui.
Tidak Ada Kata Menyerah
Banyak orang yang menjadi tidak termotivasi karena berulang kali gagal. Namun    orang berikut, dapat bangkit dari sejumlah kegagalannya :
Usia 22, gagal dalam bisnis
Usia 23, mencalonkan diri untuk badan legislative dan kalah
Usia 24, gagal lagi dalam bisnis
Usia 25, terpilih sebagai badan anggota legislative
Usia 26, kekasih wafat
Usia 27, mengalami depresi berat
Usia 29, kalah dalam pemilihan ketua badan pertimbangan.
Usia 31, kalah dalam pemilihan anggota electoral collage (badan yang memilih presiden –wakil presiden)
Usia 37, terpilih untuk kongres
Usia 39, kalah dalam pemilihan kongres
Usia 46, kalah dalam pemilihan senat
Usia 47, kalah dalam pemilihan wakil presiden
Usia 49, kalah dalam pemilihan senat
Usia 51, terpilih sebagai presiden AS
Siapakah dia? Dia adalah Abraham Lincoln. Presiden AS yang ke-16
Ø  Berilah penghargaan pada diri kita
Pada dasarnya setiap orang butuh penghargaan atas apa yang telah dicapai. Adanya penghargaan akan meningkatkan motivasi kita. Namun, kita tidak bisa mengharapkan ada orang yang senantiasa memuji bukan? Setiap kita telah menyelesaikan suatu  sasaran, berilah penghargaan sederhana. Lakukan sesuatu yang kita senangi setelah waktu kerja yang panjang. Bisa embaca novel, jalan – jalan atau menonton film di TV.
Ø  Carilah bantuan bila diperlukan
Salah satu hal yang melemahkan motivasi adalah kegagalan yang berulang – ulang. Bila kita telah mencoba dengan bersungguh – sungguh namun masih belum dapat menyelsaikan sesuatu, mungkin kita memerlukan bantuan. Bertanyalah pada rekan kerja atau atasan mengenai permasalahan yang dihadapi sembari mengungkpkan usaha apa saja yang telah dilakukan. Lebih baik bertanya beberapa pertanyaan dalam satu waktu daripada berulangkali bertanya hanya satu pertanyaan.

Mempertahankan Motivasi
Begitu kita termotivasi, salah satu kunci keberhasilan adalah menjaga kita tetap termotivasi. Harus dipahami bahwa motivasi mengalir dan dapat mengalami pasang surut. Sesuatu yang menimbulkan motivasi hari ini, mungkin esok hari tidak lagi memotivasi kita. Untuk tetap menjaga agar kita termotivasi ikuti, beberapa anjuran berikut :

Membangkitkan Kembali Motivasi


No comments: