01 October 2015

Chapter 1


Malam hari, suasana hutan terasa mencekam. Angin berhembus dengan kencangnya dan udara terasa begitu lembab. Pohon-pohon bergerak ke kiri dan kanan seakan menari. Saat itu terlihat dua orang lelaki besar sedang menelusuri hutan dengan sangat tergesa-gesa sambil memperhatikan sekeliling mereka. Salah satu dari mereka membawa seorang anak kecil. Sampai di suatu bagian dalam hutan tersebut mereka berhenti dan memandangi sekelilingnya. Mereka tidak mengetahui bahwa sejak masuk ke dalam hutan, mereka telah diawasi oleh hewan-hewan yang ada di dalam hutan tersebut.

“Sepertinya kita sudah masuk sangat jauh. Sebaiknya tinggalkan saja anak itu di sini!”
“Tapi, tuan bagaimana jika para hewan..”
“Akan lebih bagus lagi jika hewan-hewan ganas di sekitar sini yang memakannya!”

Beberapa hari kemuadian..
Embun pagi yang terkena sinar mentari terlihat sangat berkilauan seperti permata. Di bagian terdalam sebuah hutan, tepat di bawah pohon besar ada seekor serigala putih besar sedang tertidur bersama seorang gadis kecil.
Di sisi lain hutan terdengar suara air yang mengalir dengan lembut di balik semak-semak belukar terdapat sungai yang indah. Airnya jernih terlihat bercahaya ketika terkena sinar mentari. Di tepi sungai tersebut terlihat gerombolan rusa yang sedang asik melepas dahaganya sembari beristiraha. Diantara semak-semak ada seorang anak lelaki sedang mengamati aktivitas hewan tersebut. Dengan senyumnya yang nakal dan mata yang tetap terarah pada buruannya dia mengambil anak panah yang terletak di belakang punggungnya. Dengan cepat anak penah tersebut melesat.
“Sial! Panahnya meleset!!”
Sadar akan adanya bahaya dibalik semak-semak. Para rusa itu berlari sekencang mungkin dari sungai dan masuk lebih jauh lagi ke dalam hutan. Sebelum buruannya segera hilang anak lelaki tersebut ikut berlari sekencang-kencangnya menelusuri hutan lebih jauh.
Setelah berlari begitu jauh ternyata buruan yang di incarnya tak juga kunjung ditemukan. Akhirnya dengan berat hati anak lelaki tersebut pasrah dan berniat untuk memulai mencari mangsa yang baru. Telah lama anak tersebut berkeliling tetapi tak juga menemukan mangsa untuk diburu.
Dengan perasaan kecewa tidak menemukan satupun buruan, bocah kecil itu melangkah menelusuri hutan dengan berat hati. Satu demi satu semak-semak terus dilewatinya. Hingga saat henda melewati semak-semak selanjutnya ia terhenti. Di depannya terlihat sebuah pemandangan yang sangat jarang. Seorang gadis kecil yang sedang tertidur begitu nyenyaknya bersama seekor serigala besar yang memiliki ukuran serupa dengan seekor kuda.







No comments: